AktivaHome, Solusi Bisa Punya Rumah Saat Krisis
Oktober diperingati sebagai Bulan Inklusi Keuangan, sekaligus Hari Habitat Dunia (HHD) yang jatuh pada hari Senin pertama. Mengangkat tema “Satukan Aksi Keuangan Inklusif untuk Indonesia Maju (AKSESSKU)”, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), Kementerian/Lembaga terkait beserta Lembaga Jasa Keuangan (LJK), dan e-commerce menyelenggarakan virtual expo melalui tautan www.bik2020.id pada tanggal 5-30 Oktober 2020, pukul 10.00-21.00 WIB. Sedangkan untuk peringatan puncak Hari Habitat Dunia Internasional Tahun 2020 diselenggarakan di Surabaya pada 5-6 Oktober 2020, dengan tema “Housing for All: for A better Urban Future” yang berfokus pada pentingnya kesetaraan pembangunan permukiman dan perumahan layak huni dan berkelanjutan pasca pandemi Covid-19.
Ketidakpastian kapan pandemi berakhir membawa banyak perubahan, mulai dari kebiasaan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, hingga keharusan untuk bekerja, belajar, serta beribadah dari rumah, sehingga rumah menjadi pusat kegiatan sekaligus tempat perlindungan yang membantu memutus penularan virus Covid-19. Tak bisa dipungkiri, pandemi telah menyebabkan banyak perusahaan besar maupun UKM terpaksa gulung tikar, tingginya gelombang PHK, serta melemahnya daya beli masyarakat, sehingga inklusi keuangan punya peranan penting dalam pemulihan ekonomi nasional. Inklusi keuangan sendiri merupakan suatu keadaan dimana layanan finansial formal, seperti tabungan, kredit, sistem pembayaran, dan asuransi dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat secara aman dan lancar.
Berdasarkan data yang diperoleh melalui Survei Nasional Literasi Indeks Keuangan (SNLIK) pada tahun 2019 oleh OJK, menunjukkan bahwa tingkat indeks literasi keuangan Indonesia masih sangat rendah, yakni hanya 38,03 persen, sedangkan tingkat penggunaan layanan keuangan berbasis internet baru mencapai 31,26 persen, dengan mayoritas layanan pada pembayaran tagihan serta pinjaman online. Melihat kondisi tersebut, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk terus meningkatkan inklusi keuangan, terlebih pada masa pandemi, saat ruang gerak menjadi terbatas telah memaksa transaksi keuangan beralih ke digital.
Sejalan dengan langkah pemerintah yang menjalankan Program Jaring Pengaman Sosial untuk mendorong daya beli masyarakat, AktivaHome sebagai produk dari Aktivaku menjadi alternatif pembiayaan kepemilikan rumah bagi masyarakat underserved namun memiliki kemampuan bayar untuk menjadi bankable dengan bantuan teknologi untuk proses analisa dari berbagai sisi kelayakannya. Dengan bunga pinjaman yang dikenakan pada borrower berkisar antara 12 hingga 14 persen, dengan jangka waktu kredit hingga 15 tahun untuk harga rumah berkisar Rp150 juta hingga Rp600 juta, serta bekerja sama dengan developer yang memperhatikan pembangunan fisik sekaligus pengembangan lingkungan yang berkelanjutan.
Tak hanya memberi keuntungan bagi borrower, diharapkan layanan AktivaHome juga bisa menjadi pilihan lender untuk mengembangkan dana secara aman dan terjangkau terutama pada masa pandemi, mengingat meski teknologi berkembang pesat, tapi masih banyak kalangan yang terjebak pada praktik keuangan yang merugikan. Untuk itu peningkatan inklusi keuangan perlu dibarengi dengan literasi keuangan memadai sangat diperlukan dalam menghadapi krisis kesehatan sekaligus krisis ekonomi.
Lebih dari setengah tahun masyarakat di seluruh dunia berjuang untuk bisa bertahan di tengah krisis kesehatan dan ekonomi, sekaligus mampu beradaptasi dengan kondisi normal baru, yang juga menyadarkan kita semua tentang pentingnya kesehatan, pengelolaan keuangan yang tepat, serta hunian nyaman sebagai pusat kegiatan sehari-hari.